Wednesday, December 17, 2014

Menyerah

Haruskah aku menyerah
Perjalanku sudah satu abad
Kehidupanku sudah lama di mulai
Hingga ini titik terakhir

Masih ku ingat ketika masa balita
Semuanya aku hadapi dengan menangis
Semuanya aku pinta dengan tersenyum
Hingga tiba waktu semua di hadapi penuh amarah

Haruskah aku menyerah sampai disini?
Saat semua amarah menjadi amarah dewa
Hingga semua di hadapi penuh emosi
Semua aku mulai dengan senyuman

Akan kah aku akhiri dengan tangisan
Bahkan amarah semata
Ketika amarah sudah jadi penguasa
Kehidupan sudah penuh dendam

Apakah hatiku sudah seperti itu?
Aku tak sadar aku tak tahu
Hanya malam hari yang menjawab
Pagi yang menyadarkan

Kini aku hanya punya amarah
Yang tak bisa ku tahan
Yang tak berujung pada perjuangan
Aku telah di kalahkan

Aku masih ingat saatku
Memulai dengan amarah
Maka aku mengakhiri dengan amarah
Hingga namaku tak berguna

Hanya yang tersayang
Yang mampu mencairkan
Sang terkasih abadi
Yang menyadarkan

Kini aku sudah di jauhkan
Oleh cita-cita dan harapan
Di buang dari rumah
Oleh keinginan dan capaian

Aku rindu belai tangannya
Hangat kasih sayangnya
Tapi apa daya
Aku terpatri di sini

Andai semua orang tahu
Apa yang sedang ku rasa
Aku mencari dia yang baru
Menggantikan dirinya

Tapi aku tak bisa
Dia yang melahirkanku
Dia yang memberi nyawa
Hingga aku mampu berdiri di sini

No comments:

Post a Comment