Aku tembok diam
Aku pohon tenang
Takkan mungkin bersua
Apalagi bercerita
Aku air hujan
Tak mungkin menolok
Pada Tuan
Apalagi khianat
Aku jalan aspal
Tak mungkin marah
Injakan itu anugerah
Asap hiasan
Aku pagar penjaga
Tak mungkin pindah
Apalagi pergi
Meninggalkan rumah
No comments:
Post a Comment