Thursday, December 25, 2014

Ibarat

Aku tembok diam
Aku pohon tenang
Takkan mungkin bersua
Apalagi bercerita

Aku air hujan
Tak mungkin menolok
Pada Tuan
Apalagi khianat

Aku jalan aspal
Tak mungkin marah
Injakan itu anugerah
Asap hiasan

Aku pagar penjaga
Tak mungkin pindah
Apalagi pergi
Meninggalkan rumah

No comments:

Post a Comment