Kau hanya kenangan di hidup
Kenapa harus meminta lebih
Kau bawa semua mimpi
Lalu kau datang kembali
Terus apa harga kasih
Umbarkan saja para pemilik
Lepas satu-persatu
Baru aku yakin cintamu sejati
Kini kau hanya bayang-bayang
Datang bersama masa lalu
Ingatkan kembali bahwa aku pergi
Aku yang kau bagi atau kau terbagi
Kenapa harus kembali
Aku memintamu pergi
Agar hati tak tersakit
Kau kesedihan di hidup ini
Thursday, May 14, 2015
Sebatas
Hanya sebatas pengganti
Gulingkan rasa
Amankan hati
Pergi pergi pergi
Bendungan pun hancur
Jikalau volume tak sesuai
Di pertahankan muri
Di biarkan sayang
Gulingkan rasa
Amankan hati
Pergi pergi pergi
Bendungan pun hancur
Jikalau volume tak sesuai
Di pertahankan muri
Di biarkan sayang
Penghianat Bangsa
Bunuh aku wahai anjing - anjing peradaban
Hidup tak tahu kemana harus melangkah
Negriku sudah porak poranda olehmu
Kau sombongkan diri untuk di pandang
Aku hanya kau anggap sebagai sampah
Sampah-sampah peradaban di negriku
Kau pikir kau siapa? pembuat kebijakan?
Pelaksana tugas bangsa ini?
Kau lebih hina dari pada diri ini
Kau balut kehinaanmu dengan jas
Di hias dengan dasi indah berwarna
Kau pikir perebut kemerdekaan
Bangsaku sudah merdeka
Kenapa kau rampas kemerdekaanku
Perlahan-lahan kau jadi pahlawan
Lama-lama kau penghianat bangsa
Hidup tak tahu kemana harus melangkah
Negriku sudah porak poranda olehmu
Kau sombongkan diri untuk di pandang
Aku hanya kau anggap sebagai sampah
Sampah-sampah peradaban di negriku
Kau pikir kau siapa? pembuat kebijakan?
Pelaksana tugas bangsa ini?
Kau lebih hina dari pada diri ini
Kau balut kehinaanmu dengan jas
Di hias dengan dasi indah berwarna
Kau pikir perebut kemerdekaan
Bangsaku sudah merdeka
Kenapa kau rampas kemerdekaanku
Perlahan-lahan kau jadi pahlawan
Lama-lama kau penghianat bangsa
Negeriku Dimana
Ini negriku atau negri siapa
Tempatku Indonesia
Tanahku Nusantara
Hidupku terlantar di jalanan
Salahkan siapa
Penguasa siapa
Aku hanya meminta
Kembalikan bangsaku
Bukan aku tak mau
Bukan pula aku terima
Apa yang bisa ku perbuat
Aku hanya pengemis jalanan
Pemimpin kau kayakan diri
Kau lupakan kami
Hingga jadi sampah jalanan
Mana keadilan, mana kesejahteraan
Tempatku Indonesia
Tanahku Nusantara
Hidupku terlantar di jalanan
Salahkan siapa
Penguasa siapa
Aku hanya meminta
Kembalikan bangsaku
Bukan aku tak mau
Bukan pula aku terima
Apa yang bisa ku perbuat
Aku hanya pengemis jalanan
Pemimpin kau kayakan diri
Kau lupakan kami
Hingga jadi sampah jalanan
Mana keadilan, mana kesejahteraan
Monday, May 11, 2015
Batas Segala Batas
Berkaca pada semua ini apa yang salah
Mungkinkah aku harus diam dan menunggu
Akupun lelah menyiksa diri dala pengasingan
Pergi dan pergi bukan alasan untukku
Aku tak pernah mau alasan
Pengampunan? Apalagi
Sirna, musnah lengkap semua
Siapa yang ku temui
Aku rindu sang waktu
Datang berdasarkan kodrat
Pergi berdasarkan kehendak
Aku hanya mampu terdiam
Aku terbartasi dinding cinta
Terpenjara oleh semua luka
Siapa kau? Orang yang kucintai
Atau batas dari segala batas
Tuesday, May 5, 2015
Bahagia
Anggap nyawaku hanya tinggal besok
Waktu ku tinggal 24 jam persiapkan dirimu
Kenapa harus menungguku sembuh
Aku hampir mati di dunia ini
Darah ku sudah setengah hidupku
Jantungku sudah tak mampu memompa
Mana aku bisa bertahan rasakan semua
Nafas terasa sesak di dana
Bukan aku tak mau untuk sembuh
Namun tiada alasan untuk aku hidup
Satu persatu perjalanan terasa indah
Namun hanya mampu ku kenang
Maafkan rasa yang bawa cinta
Sayang yang pernah di titipkan
Cukup waktuku aku bahagia
Walau waktu tidak untukku
Waktu ku tinggal 24 jam persiapkan dirimu
Kenapa harus menungguku sembuh
Aku hampir mati di dunia ini
Darah ku sudah setengah hidupku
Jantungku sudah tak mampu memompa
Mana aku bisa bertahan rasakan semua
Nafas terasa sesak di dana
Bukan aku tak mau untuk sembuh
Namun tiada alasan untuk aku hidup
Satu persatu perjalanan terasa indah
Namun hanya mampu ku kenang
Maafkan rasa yang bawa cinta
Sayang yang pernah di titipkan
Cukup waktuku aku bahagia
Walau waktu tidak untukku
Saturday, May 2, 2015
Tak Usah
Tak perlu kau ajarkan aku tuk jadi Tuhan
Sudah cukup tahu aku tentangmu
Tak perlu kau ajarkan aku dengan keagungan
Aku sudah cukup agung untuk hidupku
Kini aku hanya bisa hidup dalam emosi
Berjalan dalam luka-luka hidupku
Tak usah kau berbaik hati karena tak mau
Hidupku tak mungkin bisa di ubah
Aku mengikuti jalur waktu dan perjalanan
Tak perlu di salahkan di masa ini
Sadari sebelum terlambat apa yang salah
Perbaiki semua sebelum dusta menguasai
Aku sudah cukup muak dan mual
Mendengar kata maaf dari bibir-bibir manis
Yang hanya sebuah kata yang tak bermakna
Apalagi sampai berguna di masa depan
Sudah cukup tahu aku tentangmu
Tak perlu kau ajarkan aku dengan keagungan
Aku sudah cukup agung untuk hidupku
Kini aku hanya bisa hidup dalam emosi
Berjalan dalam luka-luka hidupku
Tak usah kau berbaik hati karena tak mau
Hidupku tak mungkin bisa di ubah
Aku mengikuti jalur waktu dan perjalanan
Tak perlu di salahkan di masa ini
Sadari sebelum terlambat apa yang salah
Perbaiki semua sebelum dusta menguasai
Aku sudah cukup muak dan mual
Mendengar kata maaf dari bibir-bibir manis
Yang hanya sebuah kata yang tak bermakna
Apalagi sampai berguna di masa depan
Jatinangor Bandung
Cinta sebatas jatingor bandung
Angin pagi penyejuk rasa
Bawa aku datang kejatinangor
Pulang pergi sudah jadi biasa
Inilah cinta sebatas jatinangor bandung
Datang kala pagi dan pergi kala malam
Bukan keagungan bukan pula kebesaran
Masih ada kelemahan masih ada kehinaan
Bisakah kau mencintai bukan sebatas
Sebatas rasa, sebatas kasih
Bahkan hanya sebatas jatinangor bandung
Belajarlah kau mencintai sebatas embun
Angin pagi penyejuk rasa
Bawa aku datang kejatinangor
Pulang pergi sudah jadi biasa
Inilah cinta sebatas jatinangor bandung
Datang kala pagi dan pergi kala malam
Bukan keagungan bukan pula kebesaran
Masih ada kelemahan masih ada kehinaan
Bisakah kau mencintai bukan sebatas
Sebatas rasa, sebatas kasih
Bahkan hanya sebatas jatinangor bandung
Belajarlah kau mencintai sebatas embun
Subscribe to:
Posts (Atom)