Sunday, December 6, 2015

Kau dan Edelwis


Tanaman ini kering namun banyak orang yang ingin mengunjungi 
Apakah kau ingin mengajari aku akan arti kehidupan bahwa selalu ada kematian yang menanti kita di setiap waktunya.

Rasanya kita pernah bertengkar di tempat ini?


Ku persempahkan untukmu wahai kasihku, ku ambil setangkai dari tanah ini. Ku sembunyikan dalam kantong harapan, padamu ku titipkan bunga abadi ini.


Edelwis sama cantiknya seperti dirimu


Sama dengan harapanku agar cintamu abadi, kini aku percaya bahwa keabadiaan itu ada. Hamparan edelwis yang begitu menawan  membuatku takjub akan alam ini, sekali-kali aku tidak bisa berucap hanya mampu pandangi pemandangan ini. Sambil ku lihat sekelilingku satu penampakan yang sakral dan tak aneh dalam pandangku, satu bidadari cantik yang telah menemani perjalanan panjangku tersenyum manja sambil memandangiku. Aku terdiam sediam-diamnya dua pemandangan indah yang tidak bisa aku palingkan keduanya. Edelwish dan kamu dua keindahan yang tidak ada bandingnya!

Hamparan Edelwis yang begitu luas


Sayang  aku akui satu pengakuan!
Aku mencintai edelwis melebihi cintaku padamu.
Namun kamu orang yang pertama membawaku pada bunga yang abadi, pikiranku berubah daya nalarku berpindah, hati dan perasaan seluruhnya tertuju padamu. Pandanganku salah tentang sebuah bunga, kau memang ahlinya.

Banyak orang mengibaratkan bahwa bunga adalah tanda cinta, namun apakah pernah sadar unuk apa di persembahkan jika pada akhirnya bunga itu akan gugur. Namun tidak dengan edelwis dan dirimu keduanya adalah hal abadi dalam kalbu ini.

"Asap ini seakan-akan membuatku mati dan tak ingin aku melanjutkan perjalanan lagi, seisi rongga dada seakan-akan penuh dengan asap kawah dan bau yang tidak enak di hidungku. Ingin rasanya aku cepat-cepat pergi dari tempat ini, aku sudah tak sanggup merasakan hal seperti ini. Bagimu mungkin keindahan namun bagiku seakan akan kematian, namun demi kau aku berusaha seakan tidak terjadi apa-apa." Cinta kadang perlu berbohong




Bagiku perjalanan ini takkan pernah ternilai harganya dan tak mungkin terulang di waktu yang sama. Edelwis keabadian di alam ini sedangkan kau adalah yang abadi di hatiku.
Semoga perjalanan ini memberikan hikmah yang begitu dalam hingga kita saja di setiap kesulitan dan masalah kita takkan pernah pergi jauh.
Kau sama dengan harusnya edelwis sekalipun aku membenci aku pasti akan mencari kembali keharuman ini sebagai jalan hidupku.
Alam takkan pernah mengingkari keharuman ini dan aku takkan pernah bisa ingkar akan rasa sayangku padamu.

Terimakasih kepadamu yang telah memperkenalkan aku pada bunga yang sulit aku cari, takkan mungkin aku dapatkan pada keindahan alam lainnya karena kau adalah edelwis di hatiku.


No comments:

Post a Comment