Monday, April 20, 2015

Edisi Film

Pearl Harbor (Cinta yang tak sama)
*Jian Saputra

Tergugahlah hati dan perasaanku ketika melihat sebuah karya yang menceritakan tentang perang dunia II. Menceritakan ganasnya Jepang ketika melawan Amerika, namun di sana ada sebuah cinta yang yang menceritakan seorang Prajurit yang harus membantu dan melaksanakan pertempuran antara Jepang dan Inggris.
Namun ketika dia mendaptarkan diri untuk jadi Pilot pesawat tempur Amerika dia sudah pasti tidak akan di terima menjadi Pilot yang di sebabkan dia mempunyai kekurangan dalam melihat huruf yang kadang terbalik yang sudah ia alami sejak kecil. Namun di sana ada seorang Dokter yang sengaja meloloskan dia karena tertarik dengan kejujurannya.
Hingga pada akhirnya dia harus di tugaskan bertempur di angkasa bersama Prajurit Inggris, dengan rasa berat hari dia harus pergi berperang dan menjalankan tugasnya. Sang kekasih yang ia cintai terpaksa harus ia tinggalkan dan menunggu berbulan-bulan. Dengan sebuah kenangan kapal terbang bersama senja sore di Pearl Harbor.
Tiba saatnya kabar duka sampai kepada sang kekasih yang ia cintai, hingga kekasihnya jatuh cinta kepada teman dekatnya, waktu pun yang menceritakan sendiri. Hingga akhirnya sang prajurit pun kembali dengan selamat, namun ada yang beda di wajah sang kekasihnya. Ternyata dia sudah tak setia lagi dan memilih yang lain, waktu pun berlalu hingga dia tahu ternyata kekasihnya sudah milik sahabatnya. Di sana datang menghampiri rasa kecewa, marah dan hancur hatinya.
Datanglah masa dimana tentara Jepang menyerbu Parl Harbor pusat kota di Amerika, ia dengan sahabatnya berusaha untuk menerbangkan pesawat terbang hingga akhirnya kapal tentara Jepang tidak ada yang tersisa satu pun.
Tanpa ia ketahui ada yang melaporkan kepiawaiannya menerbangkan pesawat tempur hingga memusnahkan semua pesawat Jepang, maka ia pun di angkat menjadi Kapten dan di tugaskan harus bertempur memusnahkan negara Jepang.
Ia pun pergi bersama sahabatnya, hingga sampailah pada akhirnya sahabatnya mati tertembak peluru Jepang ia pun pulang dengan Prajurit lainya.

Kesimpulan
”Kita hanya bisa memilih satu hal di dunia ini: penghargaan, penghargaan atau itu cinta.

Akan ada saatnya kita tidak bisa memilih keduanya.”

No comments:

Post a Comment